Monday, December 5, 2011

MENJADI TUA dan ORANG TUA



       Memiliki dua orang tua yang umurnya memang sudah uzur sering membuat diri merenung. Ayah umur 80, ibu 75. Banyak orang berkomentar dan separuh kagum karna orang tua masih hidup di umur tua seperti itu. Ya, keluarga memang punya histori umur yang cukup panjang. Nenek dari pihak papa meninggal di umur 99.
      Tapi kalau ditanya, bahagiakah ayah? Bahagiakah ibu? Bahagiakah anak-anak yang punya kedua orang tua yang demikian umur panjang? Tentu jawabannya relatif. Kebahagiaan buat setiap orang berbeda-beda, dan tentu saja itu juga berlaku buat kedua orang tua. Dan juga buat anak-anaknya.
       Kalau melihat kondisi papa yang tidak begitu sehat lagi dan mama yang kesehatannya sangat menurun beberapa tahun terakhir ini, barangkali mereka belum tentu sebahagia beberapa tahun yang lalu, saat kesehatannya masih prima dan lebih leluasa untuk berpergian.
       Sekarang, begitu banyak keterbatasan untuk mereka. Melangkah pun kadang harus perlahan-lahan. Papa jalan harus dibantu dengan alat bantu jalan karna sedang menjalani pengobatan untuk sarafnya yang terjepit. Mama, dengan osteoporosisnya tentu banyak keterbatasan membuat ruang geraknya tidak sebebas beberapa tahun yang lalu
        Fenomena alamiah dan yang sangat manusiawi seperti itu terkadang sering menjadi bahan renungan. Buddha dulu selalu berujar, lahir, sakit, menua dan mati adalah proses alam yang tidak bisa dipungkiri oleh makhluk hidup mana pun juga di dunia. Barangkali kecanggihan teknologi jaman dapat  memperlambat penuaan  dan memperpanjang usia tetapi tentunya tidak akan bisa mencegah penyakit, usia tua dan mati.
        Melihat kondisi papa dan mama sering sekali membuat diri sendiri bertanya bagaimanakah kalau nanti setua mereka? Kalau kita diberikan pilihan, tentunya ingin hidup tua, bahagia dan sehat. Kalau hidup tua, tidak sehat lebih baik tidak perlu hidup tua. Apalagi kalau kita lihat Life Expectancy rata-rata orang Indonesia ada di 65 tahun. Jadi sebetulnya di atas 65 tahun sudah bonus. Dengan kata lain, cukuplah kalau kita nanti meninggal di sekitar umur segitu.
       Kalau hidup tua tapi sakit-sakitan, mungkin bisa membuat diri sendiri tidak bahagia dan barangkali membuat orang di sekeliling ikut tidak bahagia.
       Menjadi tua dan menjadi orang tua tentulah dua hal yang terpisah. Menjadi tua belum tentu menjadi orang tua, misalnya kalau orang tersebut hidup single atau pun menikah tetapi tidak memiliki keturunan. Menjadi orang tua belum tentu lebih baik daripada hidup menua tetapi tidak menjadi orang tua.
       Bagaimana anak jaman sekarang memperlakukan orang tuanya yang sudah menua tentulah berbeda-beda. Semua bergantung kepada kebajikan dan karma baik yang pernah dilakukan oleh orang tua tersebut. Kalau memang karmanya baik, maka kesehatan di usia tua juga baik dan juga memiliki anak-anak yang baik.
      Tetapi seringkali dalam hidup kita tidak bisa memilih. Tidak bisa memilih apakah kita akan hidup sampai tua dan meninggal di umur berapa. Tidak bisa memilih apakah kita akan hidup menua sehat atau hidup tua sakit-sakitan. Sama halnya tidak bisa memilih apakah anak-anak kita akan memperlakukan kita dengan baik atau tidak di usia tua
       Hidup memang pilihan. tetapi hidup tua bukanlah pilihan. Hidup tua sehat atau hidup menua dengan sakit-sakitan juga bukanlah pilihan, meski bisa diantipasi dengan menjalani hidup sehat sejak muda. Sama halnya hidup tua memiliki anak yang memperlakukan kedua orang tuanya dengan baik atau tidak itu juga bukanlah pilihan. Semuanya lebih kepada karma yang akan berbuah pada saat usia tua.
      Kondisi-kondisi yang muncul dalam kehidupan adalah sesuatu yang tidak bisa kita pilih. Sesuatu yang di luar kendali kita sebagai manusia yang fana. Tetapi yang bisa kita pilih adalah cari berpikir kita. Hidup tua memang adalah proses alam yang akan terjadi pada siapa pun. Sakit adalah proses alam yang mungkin akan terjadi dan berbeda-beda kadarnya buat setiap orang yang mengalaminya.
      Tetapi bagaimana kita menghadapi rasa sakit  di hari tua adalah sesuatu yang bisa kita pilih pada saat usia kita menua.  Dengan pikiran yang jernih, selalu sadar dan waspada, maka kesakitan, kesendirian hanya akan berefek terhadap fisik badan kita, tetapi tidak akan mempengaruhi batin kita.
      Melatih batin sehingga selalu jernih dan waspada, pola makan yang sehat dan olah raga yang teratur sehingga secara fisik lebih sehat di usia tua adalah pilihan yang bisa kita lakukan sekarang juga.
      Berlatihlah terus, jangan patah semangat, hingga mencapai pantai seberang

      Semoga semua makhluk hidup berbahagia 







Memo Dec 07,2011